Mamaku Selingkuh !!!
Peristiwa ini agak samar-samar kuingat, karena saat itu mungkin usiaku masih sekitar 7 tahunan, kutambahi sedikit imajinasiku hingga muncul cerita ini.
Saat itu usia sekitar 5-6 tahunan, aku terlahir dari keluarga yg cukup sederhana, bapakku digaji oleh negara (silahkan tebak PNS/ABRI, dulu ga pake nama TNI) dan mamaku dulunya seorang PNS, tetapi karena bapakku dipindahkan lokasi dinasnya otomatis dia ga bekerja lagi. Saat itu mamaku mungkin berumur sekitar 36 tahunan, merupakan keturunan pakistan, sehingga berhidung mancung, berkulit putih dan tentu saja berdada cukup besar. Jika kulihat fotonya saat itu, mamaku berwajah sangat cantik, itu sebabnya anaknya ganteng kayak saya.. hehe..
Peristiwa ini cukup membekas di ingatanku, entah mengapa, padahal dulu-dulu ga keingetan mungkin gara2 sering baca cerita-cerita sedarah di DS.
Kami tinggal di komplek pemukiman padat di kota yang tidak terlalu besar di jawa barat. Nah di wilayahku kebetulan ada seorang bapak-bapak yang bekerja sebagai tukang minjemin duit (tukang kredit). Perawakannya seingatku, kurus, pendek dan berkumis cukup tebal. Sebut saja pak Raden. Pak Raden sering keluar masuk kampung untuk memberikan pinjaman kepada ibu-ibu rumah tangga, bisa berupa barang atau perlengkapan rumah tangga atau langsung uang cash. Karena bapakku termasuk pegawai rendahan, gajinya pun tidak seberapa, hingga ibuku merupakan salah satu pelanggan setianya, ya tidak ada yang aneh memang.
Hingga di suatu pagi, mungkin sekitar jam 10-an, aku seperti layaknya anak kecil lainnya sering bermain-main di rumah tetangga yang memang berdempetan dengan rumahku. Karena ingin jajan, aku memutuskan untuk pulang ke rumah untuk minta uang ke ibuku. Ketika membuka pintu rumah, tampaknya ibuku sedang kedatangan tamu, yaitu pak Raden. Saat itu aku ga terlalu peduli, mungkin karena aku masih terlalu kecil untuk mengerti bahwa ada sesuatu antara ibuku dengan pak Raden.
Ya... Ibuku tampak mesra dengan pak Raden..
Dia duduk menempel dengan pak Raden, seingatku ibuku menggenakan pakaian yang cukup seksi, daster yang memperlihatkan belahan dadanya yang besar, dan roknya tersingkap hingga pahanya sedikit terlihat. Aku tidak pernah melihat ibuku memperlakukan tamunya seperti itu. Bahkan akupun jarang melihat ibu dan bapakku saling berangkulan mesra di kursi sofa ruang tamu itu. Dan kini aku menyaksikannya, tapi bukan antara ibuku dengan bapakku, tapi ibuku dengan pria asing. Ketika aku masuk, pak Raden cukup kaget, tetapi ibuku terlihat cuek. Mungkin karena dianggapnya aku masih terlalu kecil untuk mengerti.
Bahkan akupun tidak terlalu mengerti atau curiga, ketika pak Raden membisikan sesuatu ke ibuku, dan kemudian ibukupun tersenyum.
"Oser... kamu maen dulu di luar ya.. ini duit jajannya".. ucap ibuku dengan tersenyum.
Aku yang memang anak kecil, tentu saja senang, senang disuruh maen, apalagi diberi uang jajan.
Saat itu aku pun langsung ke luar rumah untuk jajan,
Sepulangnya dari warung, aku balik lagi ke rumah. Tapi tidak kutemukan ibuku dan pak Raden di kursi ruang tamu itu. Akupun berteriak mencari-cari ibuku, tetapi tidak ada jawaban. Rumahku sangat kecil, dan hanya memiliki satu kamar yang berpintu, 2 kamar tidur yang lain hanyalah kasur tempat tidur yang disekat-sekat menggunakan lemari ataupun triplek.
Kamar tidur yang berpintu adalah kamar tidur bapak-ibuku, sementara kamar yg lain dipakai untuk tidur kakak-kakakku.
Karena ibuku tidak menyauti panggilanku, akupun langsung mencari-cari. lokasi pertama yang menjadi tujuan pencarianku tentu saja kamar orangtuaku.
Kumpulan Cerita Sex Nafsu Dewasa Lainya Dapat Anda Temukan Hanya Disini